Note:For more interactive, please ensure that your PC sound in turn-on mode...R>E....

Mutiara Hati

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Surah 33-Al-Ahzab:Ayat 41) >read surah<

Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.(QS. Surah 33-Al-Ahzab:Ayat 42) >read surah<

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.(QS. Surah 33-Al-Ahzab:Ayat 43) >read surah<

Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mumin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.(QS. Surah 33-Al-Ahzab:Ayat 44) >read surah<

Jumaat, 22 Ogos 2008

MENCURI DALAM SHOLAT

''Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya. Para sahabat nabi bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dari shalatnya?' Beliau menjawab, [Ia] tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.'' (HR Ahmad).

Suatu hari, seusai shalat berjamaah, Rasulullah duduk bersama para sahabatnya di salah satu sudut masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-laki ke sebuah sudut lain dan langsung mengerjakan shalat sendirian. Dalam shalatnya orang itu ruku dan sujud dengan cara mematuk (sebentar-sebentar) karena terburu-buru. Melihat hal itu, kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, ''Apakah kalian menyaksikan orang ini? Barang siapa meninggal dalam keadaan [shalatnya] seperti ini, maka ia meninggal di luar agama Muhammad.''

Nabi Saw kemudian meng-qiyas-kan (memperumpamakan) orang itu seperti burung gagak yang sedang mematuk darah dan seperti orang lapar yang hanya makan sebutir atau dua butir kurma. ''Bagaimana ia boleh kenyang?'' tanya beliau.

Sikap terburu-buru dalam shalat, hingga merusak gerakan dan makna shalat, menurut Muhammad Shalih Al-Munajim termasuk perbuatan dosa. Hal itu sama saja dengan memusnahkan thuma'ninah 'tenang/diam sejenak' yang merupakan salah satu rukun shalat. Padahal, tidak ada shalat tanpa melengkapi rukun-rukunnya.

Jadi, dengan tidak dipenuhinya thuma'ninah, shalat bukan sekadar tidak sah, tetapi shalat itu dianggap tidak ada. Allah bahkan mengancam orang-orang yang shalatnya seperti itu dengan kutukan bahwa mereka akan celaka. Pasalnya, dengan meninggalkan hal tersebut (thuma'ninah), mereka sudah lalai dalam shalat (QS Al-Ma'un: 4).

Mengapa Allah dan nabi saw sedemikian mencela dan mengancam perbuatan itu, sampai disamakan dengan mencuri? Sebab, shalat adalah hubungan batin antara hamba dan Allah yang sangat sakral. Hubungan khusus itu mengandung makna penghambaan dan penghormatan kepada Sang Pemilik Kehidupan, Allah yang mahaagung.

Membuang thuma'ninah merupakan bukti bahwa orang yang melakukan shalat itu tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penghormatan terhadap Allah, bahkan hal itu juga termasuk penghinaan. Dalam hubungan antarsesama manusia saja terdapat hukum sopan santun, terutama terhadap yang lebih tinggi kemuliaannya, apalagi terhadap Allah yang telah memberikan kepada manusia segala kenikmatan.

Seringkali kita saksikan di pejabat, banyak orang yang solat terburu-buru di akhir waktu. Solat Dzuhur jam 4.30 petang, Ashar jam 7.00 malam, Maghrib jam 8.00 malam, bahkan solat Jum'at pun jam 1.30 tgh baru nak datang. Bagaimana mungkin akan khusyu jika waktunya sangat suntuk?


Semoga kita diberi kekuatan untuk bersegera memenuhi panggilan solat dan mempertahankan thuma'ninah dalam solat, di tengah kesibukan kerja seharian.

Tiada ulasan: